mencoba berbagi untuk semua

- -

Iman Kepada Malaikat

Adalah wajib bagi kaum muslimin untuk mengimani malaikat yang namanya disebutkan dalam Al-Quran atau Sunnah secara rinci. Di antara mereka, adalah tiga yang menjadi pemimpinnya yakni Jibril, Mikail, dan Israfil.
Jibril adalah malaikat yang ditugaskan menyampaikan wahyu, yang dengannya hati dan jiwa hidup. Telah disebutkan nama Jibril dan Mikail dalam Al-Quran. Firman-Nya:
“Katakanlah barang siapa yang memusuhi jibril, maka sesunguhnya ia telah menurunkannya (Al-quran) kepada hatimu dengan seizin Allah; membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang yang beriman. Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah aalah musuh orang-orang kafir.” (QS, 2:97-98)

Allah menyanjung malaikat dengan sebaik-baik sanjungan dan mensifatinya dengan seindah-indah sifat. Di antaranya firman Allah swt:
“Sungguh akau bersumpah dengan binang-bintang, yang beredar dan terbenam. Demi malam apabila telah hampir meninggalkan gelapnya. Dan demi subuh apabila fajarnya mulai menyingsing. Sesungguhnya, Al-Qur-an itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril), yang mempunyai kekuatan di sisi Allah, yang mempunyai ‘arasy, yang ditaati di sana(di alam malaikat) lagi dipercaya.” (QS, 81:15-21)

Adapun Mikail, ia adalah malaikat yang ditugaskan mengatur hujan yang dengannya tanah, tumbuhan, dan binatang menjadi hidup. Sedangkan Israfil adalah malaikat yang ditugaskan meniup sangkakala yang dengannya manusia bangkit dari kematian. Di antara malaikat yang disebutkan namanya dalam Al-Quran adalah malaikat penjaga neraka. Firman Allah Ta’ala:”Dan mereka menyeru , wahai Malik, hendaklah Tuhanmu membinasakan kami.”
Jadi , mereka dan malaikat lain yang namanya disebutkan dalam hadist-hadist shahih wajib diimani, termasuk pekerjaan dan tugas mereka. Adapun malaikat yang namanya tidak disebutkan maka kita wajib mengimaninya secara global. Dan kita mengimani kelompok-kelompok dan pekerjaan-pekerjaan mereka yang disebutkan dalam Al-Quran dan Sunnah. Maka kita mengimani al kiramil katibin (para malaikat mulia yang mencatat) yang Allah jadikan sebagai penjaga kita, sebagaimana firman-Nya:
“Dan sesungguhnya pada pada kalian ada penjaga. Mereka adalah malaikat yang mulia dan mencatat amal kalian. Merka mengeahui apa yang kalian lakukan.” (QS,82:10-12)

‘Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya secara bergiliran di muka dan di belakang, merekamenjaganya atas perintah Allah.” (QS, 13:11)

Dalam beberapa kitab tafsir, dijelaskan bahwa para pencatat itu adalah dua malaikat. Satu dikanan dan satu di kiri. Mereka mencatat amal. Yang disebelah kanan mencatat amal kebaikan dan yang kiri mencatat amal kejelekan. Dan dua malaikat lainnya menjaganya. Satu di depan dan satu lagi dibelakang. Jadi ia berada di antara empat malaikat. Rasulullah saw bersabda:
“Tidaklah seorang pun di antara kalian melainkan diutus kepadanya qarin (teman)-Nya dari jin dan qarinnya dari malaikat.”para sahabat bertanya “kepadamu juga wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab kepadaku juga akan tetapi, Allah telah membantu untuk mengalahkannya, lalu ia menyerah, maka ia tidak menyruhku selain kebaikan.”(HR. Ahmad dan Muslim)

Kita juga mengimani adanya Malakul-maut yang ditugaskan mencabut nyawa. Allah berfirman:
‘Katakanlah, Malakul-maut yang ditugaskan untuk (mencabut nyawa) kalian akan mematikan kamu. Kemudia hanya kepada Tuhanmu kamu akan dikembalikan.” (QS, 32:11)

Al-Quran maupun Sunnah yang sahih tidak menjelaskan namanya. Pada sebagian atsar disebutkan bahwa namanya adalah Izrail.
Kita mengimani adanya malaikat pemikul arsy yang diterangkan oleh Allah dalam Al-Quran:
“Dan malaikat-malaikat berada di penjuru langit. Dan pada hari itu, delapan malaikat menjunjung ‘arasy Rabb kamu di atas kepala mereka.” (QS, 69:17)

Di antara mereka adalah Israfil yang meniup sangkakala. Kita juga mengimani adanya malaikat yang ditugaskan menjaga neraka—semoga Allah melindungi kita darinya. Mereka itulah Zabaniyah. Para pemukanya ada sembilan belas malaikat . Allah berfirman:
“Dan orang-orang yang berada dalam neraka berkata kepada penjaga-penjaga neraka jahannam, ‘Mohonkallah kepada Tuhanmu supaya Dia meringankan adzab dari kamu baang sehari.” (QS, 40:49)

Di lain surah Allah berfirman pula:
“Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan mereka selalu mengerjakan apa-apa yang diperintahkan kepada mereka.”(QS, 66:6)

“Di atasnya ada sembilan belas malaikat. Dan tidaklah kami jadikan penjaga neraka melainkan malaikat.” (QS, 74:30-31)

Kita mengimani adanya malaikat penjaga surga yang menyiapkan pelayanan untuk para penghuni surga. Baik berupa pakaian, makanan, minuman, dan lain-lain yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak terlintas dalam benak manusia.

DAMPAK IMAN KEPADA MALAIKAT DALAM KEHIDUPAN MANUSIA

Telah disebutkan terdahulu bahwa tidaklah Allah memberitahukan kepada kita sesuatu yang gaib melainkan pasti di dalamnya ada kenikmatan yang besar bagi makhluk-Nya. Dan adalah merupakan karunia-Nya yang besar kepada kita bahwa Dia memperkenalkan kepada kita makhluk-makhluk mulia itu. Mengimani adalah merupakan keimanan kepada hal gaib, yang dengan hal itu Dia mensifati orang yang bertaqwa. Firman-Nya:
“Alif laam miim. Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya;petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, yang mendirikan shalat, da menafkahkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka,” (QS,2:1-3)

Iman kepada malaikat menimbulkan pengaruh yang agung dalam kehidupan seorang mukmin, di antaranya:
Pertama : lebih bersyukur kepada Allah swt atas perhatian dan perlindungan-Nya terhadap hamba-hamba-Nya dengan menugaskan para Malaikat untuk menjaga, membantu dan mendoakan hamba-hambanya.
Kedua : dengan informasi-informasi itu, Allah swt menjauhkan kita dari khurafat dan prasangka-prasangka yang biasanya menyelimuti orang-orang yang tidak beriman kepada gaib dan tidak menyerang ilmu dari wahyu ilahi.
Ketiga : mendorong seseorang untuk istiqamah di atas perintah Allah. Sebab orang menyadari adanya malaikat, dan mengimani bahwa mereka mengawasi perbuatan-perbuatan dan ucapan-ucapan mereka serta menyaksikan segala yang muncul dari dirinya, ia akan merasa malu kepada Allah dan kepada tentara-Nya.

Leave a Reply